Imam Syafi'i

Oleh: Ahmad Fanani

Tanggal: 2016-08-04 23:26:10

NamanyaMuhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman binSyafi’i bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al-Muttalib (ayah Abdul Muttalib kakek RasulullahShallallahu ‘alaihi wa Salam) bin Abdi Manaf. Beliaubertemu nasabnya dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwa Salam pada Abdi Manaf.Beliau bergelar Nashirul hadits (pembela hadits), karenakegigihannya dalam membela hadits dan komitmennyauntuk mengikuti sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi waSalam.

KelahiranImam Al-Baihaqi menyebutkan,”Imam Asy-Syafi’idilahirkan di kota Ghazzah, kemudian dibawa keAsqalan, lalu dibawa ke Mekkah.2Ibnu Hajar menambahkan,” Imam Asy-Syafi’idilahirkan di sebuah tempat bernama Ghazzah di kotaAsqalan. Ketika berusia dua tahun ibunya membawanyake Hijaz dan hidup bersama orang-orang keturunanYaman karena ibunya dari suku Azdiyah. Diusia 10 tahun,beliau dibawa ke Mekkah karena khawatir nasabnya yangmulia akan lenyap”.

Perjalanannya menuntut ilmuDalam usia 7 tahun Imam Asy-Syafi’i selesaimenghafal Al-Qur’an dan usia 10 tahun beliau hafal Al-Muwaththa’ karya Imam Malik, usia 15 tahun dengan izingurunya yang bernama Muslim bin Khalid Az-Zanji untukberfatwa. Beliau juga banyak menghafal syair-syairHudzail. Setelah itu beliau pergi ke Madinah untukbelajar fiqih dari Imam Malik bin Anas hingga Imam Malikwafat tahun 179H, setelah itu beliau belajar dai Sufyanbin ‘Uyainah.Dari hasil menggadaikan rumahnya seharga 16dinar, Imam Syafi’i pergi ke Yaman. Karenaketidakmampuannya beliau bekerja di Yaman sambilbelajar dari para ulama-ulama di sana di antaranya IbnuAbi Yahya dan lainnya.Ketika itu, di saat pemerintahan Khalifah HarunAl-Rasyid terjadi fitnah ‘Alawiyyin yang mengakibatkanseluruh ‘Alawiyyin terusir dari Yaman termasuk ImamSyafi’i. Beliau bersama rombongan ‘Alawiyyin dibawa keIrak dengan diikat dan sambil disiksa. Keluar daripenjara Irak beliau belajar dari para ulama-ulama disana seperti Imam Muhammad bin Al-Hasan.Ketika pemerintahan Al-Makmun yang dikuasaioleh para ulama ahli kalam dan merebak banyak bid’ah,beliau pergi ke Mesir dan beliau membuka halaqah dimasjid Amr bin Al-‘Ash.

Guru dan muridnyaImam Syafi’i mengambil ilmu dari para ulama diberbagai tempat misalnya di Makkah, Madinah, Kufah,Bashrah, Yaman, Syam dan Mesir. Imam AL-Baihaqi menyebutkan beberapa orang guru Imam Asy-Syafi’i diantaranya sebagai berikut: Di Makkkah· Imam Sufyan bi Uyainah.· Abdurrahman bin Abu Bakar bin Abdullah bin AbuMulaikah.· Ismail bin Abdullah Al-Muqri.· Muslim bin Khalid Az-Zanji. Di Madinah· Imam Malik bin Anas.· Abdul Aziz bin Muhammad Ad-Darawirdi.· Ibrahim bin Sa’ad bin Abdurrahman.· Muhammad bin Ismail Abu Fudaik. Di tempat-tempat yang lain· Hisyam bin Yusuf Al-Shan’ani.· Mutharrif bin Mazin Al-Shan’ani.· Waki’ bin Jarrah· Muhammad bin Hasan Al-Syaibani.Adapun murid-murid beliau yang terkenal adalah;- Rabi’ bin Sulaiman bin Abdul Jabbar tokoh haditsdan fiqih, menjadi syaikh muazzin di masjidFusthath.- Abu Ibrahim Ismail bin Yahya bin Ismail bin Amr binMuslim Al-Muzani Al-Mishri.- Abu Yaqub Yusuf bin Yahya Al-Mishri Al-Buwaithi.Beliau juga bertemu dengan Imam Ahmad bin Hambaldan saling mengambil ilmu antara keduanya.

Karya-karyanyaImam Syafi’i memiliki karya tulis yang banyaksekali, di antaranya yang paling terkenal adalah:1. Kitab Al-Umm, Kitab fiqih yang terdiri dari empatjilid berisi 128 masalah dan terbagi ke dalam 40 bablebih.2. Kitab Al-Risalah Al-Jadidah, Kitab ini dianggapsebagai induk kitab ushul fiqh yang terdiri dari satujilid besar yang sudah di-tahqiq oleh Ahmad Syakir.3. Selain yang dua ini ada beberapa kitab yangdinisbahkan kepada beliau di antaranya kitab Al-Musnad, As-Sunan, Ar-Rad ‘ala Al-Barahimiyah danMihnatu Imam Asy-Syafi’i.6. WafatnyaSetelah mengalami penyakit wasir yangmenyebabkan keluar darah terus menerus, Imam Asy-Syafi’i wafat pada akhir bulan Rajab tahun 204H dandimakamkan di Mesir. Wallahu ‘A’lam.